Pertumbuhan ulat bulu begitu cepat dari biasanya,hingga dapat menganggu kehidupan manusia khususnya bagi para petani dan penjual makanan yang khawatir dihinggapi ulat bulu. Perubahan iklim dan temperatur lingkungan merupakan hal yang paling berpengaruh. Karena temperatur yang meningkat dapat mempercepat siklus hidup ulat. Berkurangnya musuh alami ulat bulu seperti burung, parasitoid, dan predator akan berdampak pertumbuhan yang tidak terkendali. Diduga bahwa jumlah kedua makhluk hidup ini berkurang karena berbagai sebab; mungkin karena banyak diburu manusia. Di Kabupaten Probolinggo,ulat bulu tidak hanya menyerang daun mangga melainkan juga masuk kedalam rumah penduduk. Hujan menyebabkan musuh alami ulat bulu Braconid dan Apanteles tidak mampu bertahan hidup. Tidak ada kontrol populasi sehingga jumlah ulat bulu semakin banyak dan berkembang biak dengan cepat. Perubahan suhu dan kelembaban udara bisa saja mengakibatkan pemangsa alami ulat bulu berkurang, sebaliknya ulat bulunya meningkat.
Ulat bulu menyukai pohon mangga terutama mangga Manalagi daripada mangga yang lain.Ulat bulu tidak dapat menjadi kupu-kupu tetapi hanya dapat menjadi ngengat.Ulat bulu juga mampu memproduksi telur mencapai 70-300 butir per ulat.Jika tidak ada pengendalian hama maka akan semakin merugikan. Terdapat dua spesies ulat bulu yang menyerang daun mangga di Probolinggo, yakni arctornis sp dan Lymantria atemeles Collenette. Ulat bulu itu bersifat nokturnal, yakni ulat yang aktif pada malam.
Kerugian akibat ledakan ulat bulu di sebagian Pulau Jawa seperti disebutkan di atas, secara finansial,memang tidak besar. Gerombolan ulat bulu pun mudah dimusnahkan dengan jalan menyemprotkan pestisida. Jikapun ada kerugian karena buah mangga dan kedondong di Jawa Timur rusak akibat serangan ulat bulu, nilai ekonomnya juga kecil sehingga tak sampai mengguncangkan ekonomi nasional.
Perubahan iklim juga dipandang sebagai salah satu pemicu pertumbuhan drastis ulat bulu. Curah hujan yang terlampau tinggi, misalnya, tidak terlalu berpengaruh terhadap ulat bulu, tapi hal itu justru menjadi faktor penghambat perkembangan spesies pemangsanya.
cara terbaik untuk mengatasi peningkatan populasi ulat bulu adalah melalui pengendalian alami, yakni tersedianya jumlah pemangsa dalam jumlah yang seimbang. Tapi kalau meningkat drastis seperti saat ini, ya kita pakai cara darurat yaitu penyemprotan insektisida, seperti pestisida.